Jumat, 18 November 2011

FF "Love" Part 1

Main casting :
Chin Hara
Rin Kina
Angel
eomma Yesung
Yesung
Seluruh member Super Junior

Part 1 :
Malam ini angin begitu dingin. Musim gugur yang begitu dingin. Mendung pun mendukung cuaca malam ini. Aku berjalan melewati jalan setapak ini. Sendirian. Hanya ditemani angin yang bertiup di sekelilingku. Tadi sore aku harus mengisi acara di radio. Dan pukul 11 ini aku baru pulang.
Saat aku melewati toko yang menjual makanan kesukaanku keripik manis, aku pun tertarik dan berniat untuk mampir dan membeli keripik di sana.
Ajumma, aku pesan 2 keripik ya, ucapku. Dan ajumma tersebut mengambilkan pesananku. Sambil menunggu ajumma, aku melihat sekeliling toko. Pandanganku tertuju pada seorang lelaki berpakaian jas hitam, memakai kacamata dan topi serba hitam. Dia sedang mengambil dompetnya. Sepertinya dia akan membayar billnya, ucapku dalam hati.
Ini, kata ajumma mengagetkanku. Aku segera mengambil dompet di tasku. Aku mengaduk-aduk isi tasku. Waduuuh, di mana dompetku? Aku mulai galau mencarinya. Aku mengeluarkan semua isi tasku di atas meja. Aku masih saja mencari-cari dompetku dan hasilnya nihil. Gak ada dalam tas.
Ajumma, miaannn, aku lupa membawa dompet, ucapku malu-malu. Aku merasa seseorang melihatku dan benar. Saat aku memalingkan wajahku, aku melihat cowok tadi berdiri di sampingku dan memandangiku.
Tak apa, Nak. Aku kan sudah kenal kamu, kamu bisa ambil keripiknya dan membayarnya besok, jawab ajumma.
Gomawooo ajumma aku segera memberesi barang-barangku yang aku letakkan di meja dan mengambil keripikku dan keluar. Aku benar-benar merasa malu. Apalagi cowok itu melihatku dengan tatapan aneh. Pasti dia udah ilfeel sama aku. Tapi so what, dia kan gak kenal aku. Tiba-tiba HPku berbunyi. Aku mengambil HPku di dalam tas. Sejenak aku berpikir, kenapa dering HPku berbeda dari biasanya? Apa aku telah menggantinya? Tapi aku menepiskan pikiran itu dan mengangkat telepon.
Anyeong, salamku.
Yesung, bagaimana keadaanmu? tanya suara di sana. Dia memanggilku Yesung, siapa ini, apa ini salah sambung ya?
Mian, ini siapa ya?
Ini mamanya Yesung. Kamu siapa? tanya suara di seberang. Dia sepertinya seorang ibu-ibu.
Mian, siapa Yesung? Saya Rin Kina,
Ini bukannya nomor HPnya Yesung?
Yesung siapa? Mian, saya tidak tahu.
Ini benar nomor HP anak saya, kamu pacarnya ya?
Mian, saya tidak tahu. Aku bingung dan langsung menutup telepon. Kenapa ibu itu bersikeras kalau ini anaknya. Aku juga gak kenal siapa itu Yesung. Aku langsung mengecek kontak di HP ini. Di HP ini kontaknya benar-benar beda dengan kontak HPku. Jangan-jangan HPku tertukar. Aku mulai bingung. Berjalan mondar-mandir. Dengan siapa aku bertukar HP. Aku mengingat-ingat kejadian apa saja yang tadi aku alami. Apakah HPku tertukar dengan lelaki tadi ya. Aku langsung menelepon nomor HPku.
Mian, apakah ini Yesung?
Iya, saya Yesung. Apakah ini Rin Kina?
Ne, maaf, bisa kah saya mengambil HP saya?
Bisa, tapi sekarang saya telah berada di dorm. Apakah kamu bisa datang ke rumahku?
Di mana alamatnya? aku mencatat alamat dorm cowok ini dan menunggu bus untuk menuju ke rumahnya. Dorm cowok ini lumayan jauh juga dari tempatnya ajumma yang berjualan keripik tadi. Setelah aku sampai di dorm Yesung, aku langsung masuk dan menuju lantai 12 tempat tinggal cowok itu. Aku tak sadar ternyata di sana terdapat banyak cowok karena aku saat itu sedang dalam keadaan mengantuk, sangat mengantuk.
Anyeong, adakah Yesung di sini? tanyaku pada seorang cowok yang sedang membawa PSP. Dia hanya diam, tak menjawab pertanyaanku. Mati aku! Tapi seorang cowok tampan keluar dan tersenyum padaku.
Mencari siapa? tanyanya
Yesung, apakah dia tinggal di sini?
Iya, tunggu sebentar, aku panggilkan, jawabnya dan tersenyum padaku. Senyumannya begitu manis, tidak seperti cowok yang membawa PSP itu. Dia nyuekin aku, kataku dalam hati. Tak lama aku menunggu, cowok yang aku temui di toko, yang ternyata bernama Yesung, keluar. Dia mendekatiku.
Mian kalo merepotkan ucapnya padaku.
Tak apa kok, jawabku sambil menyerahkan HP padanya. Setelah aku menerima HPku aku langsung berpamitan.
Apakah aku boleh mengantarmu pulang? tanya Yesung
Tak usah, aku pasti akan merepotkanmu. Tidak, terima kasih.
Kamu diantar Yesung saja, ini sudah larut malam, tidak baik seorang wanita berjalan sendiri di malam hari. Apa kamu juga akan mendapatkan bus? kata seorang cowok yang bisa aku tarik kesimpulan, dia adalah cowok yang perhatian. Aku berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk. Yesung mengantarkanku pulang hingga apartementku.
Gomawo mau mengantarku pulang sampai rumah,
Cheon, aku pulang dulu. Anyeong. Cowok itu pun berlalu. Aku langsung menuju kamarku di lantai 3. Aku hanya berganti baju dan langsung tidur. Bertemankan bintang yang bersinar di langit sana, aku tidur bersama mimpiku.


Pagi harinya, aku bangun dengan senang dan tubuh yang bugar. Tapi saat aku melihat jamku, ternyata aku benar-benar bangun siang. Aku baru bangun di jam setengah 10 pagi. Aku pun ke dapur untuk memasak sarapan dan memakannya. Pagi itu aku hanya membuat telur goreng dan susu coklat. Setelah sarapan aku langsung mencuci piring dan mandi. Tubuhku terasa begitu segar.
Saat aku ingin menyalakan televisi, ada seseorang mengetok pintu apartementku. Aku pun terpaksa meninggalkan tv dan membukakan pintu kamar.
Hai sahabatku yang manis, ucap seseorang yang mengetok pintu appartementku, yang ternyata adalah sahabatku, Chin Hara.
Hai, masuk aja. Tumben kamu ke sini pagi-pagi?
Hello, ini udah siang, Non, jawabnya sambil nyelonong masuk gitu aja.
Tapi bagiku masih pagi, ucapku sambil menutup pintu apartement. Chin Hara sudah duduk di ruang tamu dan menghidupkan tv.
Kamu tahu gak? Hari ini Super Junior ada di majalah The Idol, sumpah keren banget, katanya dengan menggebu-gebu.
Uh ya? aku tidak terlalu Suka Super Junior. Aku mengenalnya juga karena Chin Hara selalu menceritakannya padaku. Yang aku tahu, member mereka ada 13 orang. Only that.
Lihat ini, bagus banget kan, kata Chin Hara seraya memperlihatkan sebuah poster besar berisikan foto cowok yang aku pikir lumayan keren. Aku meneliti gambarnya satu persatu dan deg. Bukannya ini cowok yang kemarin Hpnya ketuker dengan HPku ya. Apa aku yang salah lihat.
Cingu, cowok ini namanya siapa? tanyaku sambil menunjuk foto cowok itu.
Ini namanya Yesung, suaranya bagus banget lhuw, tapi yang paling aku suka yang ini nich, namanya Donghae, jago nge-dance..... aku tak mendengarkan apa yang dikatakan Chin Hara. Aku hanya memikirkan cowok itu. Semalam aku bertemu dengan seorang artis, yang artis itu merupakan artis yang dikagumi sahabatku. Apakah aku harus menceritakan itu pada Chin Hara?
Hai.. Hai... Rin... Wooooyyy
Hah? Apa?
Kamu kok ngalamun gitu sich. Pasti tadi gak dengerin apa kataku tadi, iya kan?
Hehehey, miann
tuh kan, kata Chin Hara. Mulai ngambek dech dia. Aku pun mulai menggodanya.
Mian atuh Rin Kina pacarnya Donghae, godaku.
Gak pengen, jawabnya ketus.
Kalau es krim mau? tanyaku padanya. Aku yakin ini akan membuatnya tertarik. Dia mulai tersenyum dan akhirnya mengangguk.
Okey, nanti malam ya setelah kamu siaran aku tunggu di tempat biasa. Btw, kamu tadi ngalamunin apa? tanya Chin Hara.
Enggak papa kok, aku pun mengalihkan pembicaraan. Kami terus mengobrol hingga jam setengah 3 sore. Karena jam 3 aku harus berangkat untuk siaran radio.
Aku berangkat seperti biasa berjalan kaki menuju SEOUL radio. Sendiri bersama angin musim gugur yang dingin. Sesampainya di sana, aku langsung mengisi siaran. Aku selalu mengisi siaran yang membacakan surat dari penggemarnya para artis korea, jadi hampir semua artis korea atau managernya sering mendengarkan siaran radioku.
Kali ini banyak sekali yang mengirim suratnya untuk Super Junior. Terlebih lagi untuk Kyuhyun, Yesung, Donghae, Siwon, dan Ryeowook. Aku hanya mengenal dua nama, Yesung, cowok yang aku kenal secara tidak langsung, dan Donghae, cowok yang disukai Chin Hara.
Jam 7 malam siaranku selesai. Aku segera berkemas karena Chin hara sudah mengirimiku sms untuk jangan datang terlambat. Tetapi ketika aku ingin keluar kantor SEOUL radio, HPku berbunyi. Aku mengira aku mendapat telepon dari Chin Hara yang tak sabar menunggu, tapi aku salah. Itu bukan nomor Chin Hara, karena nomor Chin Hara telah aku simpan. Aku bertanya-tanya dalam hati. Akhirnya aku mengangkat telepon itu.
Anyeong, salamku.
Apakah ini benar Rin Kina? tanya suara di sana.
Ne, ini siapa?
Ini aku Yesung. Aku ingin kau datang ke dormku sekarang juga, karena aku ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting, menyangkut hidup dan matiku.
Tapi... tapi...
Jebal, datanglah, aku akan menunggumu di depan pintu. Itu kata-kata terakhirnya dan dia langsung menutup telepon. Aku benar-benar bingung. Tiba-tiba dia meneleponku, dan bilang ini menyangkut hidup dan matinya. Jangan mengajak Chin Hara, aku yakin ini bukan waktu yang tepat untuk mengajaknya. Aku segera mengirim sms ke Chin Hara dengan alasan aku ada urusan di kantor dan segera mencari bus untuk menuju dorm BoyBand terkenal itu.

_Continue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar