Main casting :Chin HaraRin KinaAngeleomma YesungYesungSeluruh member Super Junior
Part 1 :
Malam ini angin begitu dingin. Musim
gugur yang begitu dingin. Mendung pun mendukung cuaca malam ini. Aku berjalan
melewati jalan setapak ini. Sendirian. Hanya ditemani angin yang bertiup di
sekelilingku. Tadi sore aku harus mengisi acara di radio. Dan pukul 11 ini aku
baru pulang.
Saat aku melewati toko yang menjual
makanan kesukaanku keripik manis, aku pun tertarik dan berniat untuk mampir dan
membeli keripik di sana.
“Ajumma, aku
pesan 2 keripik ya,” ucapku. Dan
ajumma tersebut mengambilkan pesananku. Sambil menunggu ajumma, aku melihat
sekeliling toko. Pandanganku tertuju pada seorang lelaki berpakaian jas hitam,
memakai kacamata dan topi serba hitam. Dia sedang mengambil dompetnya.
Sepertinya dia akan membayar billnya, ucapku dalam hati.
“Ini,” kata ajumma mengagetkanku. Aku segera
mengambil dompet di tasku. Aku mengaduk-aduk isi tasku. Waduuuh, di mana
dompetku? Aku mulai galau mencarinya. Aku mengeluarkan semua isi tasku di atas
meja. Aku masih saja mencari-cari dompetku dan hasilnya nihil. Gak ada dalam
tas.
“Ajumma,
miaannn, aku lupa membawa dompet,” ucapku malu-malu. Aku merasa seseorang melihatku dan benar. Saat
aku memalingkan wajahku, aku melihat cowok tadi berdiri di sampingku dan
memandangiku.
“Tak apa, Nak.
Aku kan sudah kenal kamu, kamu bisa ambil keripiknya dan membayarnya besok,” jawab ajumma.
“Gomawooo
ajumma” aku segera
memberesi barang-barangku yang aku letakkan di meja dan mengambil keripikku dan
keluar. Aku benar-benar merasa malu. Apalagi cowok itu melihatku dengan tatapan
aneh. Pasti dia udah ilfeel sama aku. Tapi so what, dia kan gak kenal aku.
Tiba-tiba HPku berbunyi. Aku mengambil HPku di dalam tas. Sejenak aku berpikir,
kenapa dering HPku berbeda dari biasanya? Apa aku telah menggantinya? Tapi aku
menepiskan pikiran itu dan mengangkat telepon.
“Anyeong,” salamku.
“Yesung,
bagaimana keadaanmu?” tanya suara
di sana. Dia memanggilku ‘Yesung’, siapa ini, apa ini salah sambung ya?
“Mian, ini
siapa ya?”
“Ini mamanya Yesung.
Kamu siapa?” tanya suara
di seberang. Dia sepertinya seorang ibu-ibu.
“Mian, siapa Yesung?
Saya Rin Kina,”
“Ini bukannya
nomor HPnya Yesung?”
“Yesung
siapa? Mian, saya tidak tahu.”
“Ini benar nomor
HP anak saya, kamu pacarnya ya?”
“Mian, saya
tidak tahu.” Aku bingung
dan langsung menutup telepon. Kenapa ibu itu bersikeras kalau ini anaknya. Aku
juga gak kenal siapa itu Yesung. Aku langsung mengecek kontak di HP ini. Di HP
ini kontaknya benar-benar beda dengan kontak HPku. Jangan-jangan HPku tertukar.
Aku mulai bingung. Berjalan mondar-mandir. Dengan siapa aku bertukar HP. Aku
mengingat-ingat kejadian apa saja yang tadi aku alami. Apakah HPku tertukar
dengan lelaki tadi ya. Aku langsung menelepon nomor HPku.
“Mian, apakah
ini Yesung?”
“Iya, saya Yesung.
Apakah ini Rin Kina?”
“Ne, maaf,
bisa kah saya mengambil HP saya?”
“Bisa, tapi
sekarang saya telah berada di dorm. Apakah kamu bisa datang ke rumahku?”
“Di mana
alamatnya?” aku
mencatat alamat dorm cowok ini dan menunggu bus untuk menuju ke rumahnya. Dorm
cowok ini lumayan jauh juga dari tempatnya ajumma yang berjualan keripik tadi.
Setelah aku sampai di dorm Yesung, aku langsung masuk dan menuju lantai 12
tempat tinggal cowok itu. Aku tak sadar ternyata di sana terdapat banyak cowok
karena aku saat itu sedang dalam keadaan mengantuk, sangat mengantuk.
“Anyeong,
adakah Yesung di sini?” tanyaku
pada seorang cowok yang sedang membawa PSP. Dia hanya diam, tak menjawab
pertanyaanku. Mati aku! Tapi seorang cowok tampan keluar dan tersenyum padaku.
“Mencari
siapa?” tanyanya
“Yesung,
apakah dia tinggal di sini?”
“Iya, tunggu
sebentar, aku panggilkan,” jawabnya
dan tersenyum padaku. Senyumannya begitu manis, tidak seperti cowok yang
membawa PSP itu. Dia nyuekin aku, kataku dalam hati. Tak lama aku menunggu,
cowok yang aku temui di toko, yang ternyata bernama Yesung, keluar. Dia
mendekatiku.
“Mian kalo
merepotkan” ucapnya
padaku.
“Tak apa kok,” jawabku sambil menyerahkan HP
padanya. Setelah aku menerima HPku aku langsung berpamitan.
“Apakah aku
boleh mengantarmu pulang?” tanya Yesung
“Tak usah,
aku pasti akan merepotkanmu. Tidak, terima kasih.”
“Kamu diantar
Yesung saja, ini sudah larut malam, tidak baik seorang wanita berjalan sendiri
di malam hari. Apa kamu juga akan mendapatkan bus?” kata seorang cowok yang bisa aku
tarik kesimpulan, dia adalah cowok yang perhatian. Aku berpikir sejenak dan
akhirnya mengangguk. Yesung mengantarkanku pulang hingga apartementku.
“Gomawo mau
mengantarku pulang sampai rumah,”
“Cheon, aku
pulang dulu. Anyeong.” Cowok itu
pun berlalu. Aku langsung menuju kamarku di lantai 3. Aku hanya berganti baju
dan langsung tidur. Bertemankan bintang yang bersinar di langit sana, aku tidur
bersama mimpiku.
Pagi harinya, aku bangun dengan senang
dan tubuh yang bugar. Tapi saat aku melihat jamku, ternyata aku benar-benar
bangun siang. Aku baru bangun di jam setengah 10 pagi. Aku pun ke dapur untuk
memasak sarapan dan memakannya. Pagi itu aku hanya membuat telur goreng dan
susu coklat. Setelah sarapan aku langsung mencuci piring dan mandi. Tubuhku
terasa begitu segar.
Saat aku ingin menyalakan televisi,
ada seseorang mengetok pintu apartementku. Aku pun terpaksa meninggalkan tv dan
membukakan pintu kamar.
“Hai
sahabatku yang manis,” ucap
seseorang yang mengetok pintu appartementku, yang ternyata adalah sahabatku, Chin
Hara.
“Hai, masuk
aja. Tumben kamu ke sini pagi-pagi?”
“Hello, ini
udah siang, Non,” jawabnya
sambil nyelonong masuk gitu aja.
“Tapi bagiku
masih pagi,” ucapku
sambil menutup pintu apartement. Chin Hara sudah duduk di ruang tamu dan
menghidupkan tv.
“Kamu tahu
gak? Hari ini Super Junior ada di majalah ‘The Idol’, sumpah
keren banget,” katanya
dengan menggebu-gebu.
“Uh ya?” aku tidak terlalu Suka Super Junior.
Aku mengenalnya juga karena Chin Hara selalu menceritakannya padaku. Yang aku
tahu, member mereka ada 13 orang. Only that.
“Lihat ini,
bagus banget kan,” kata Chin
Hara seraya memperlihatkan sebuah poster besar berisikan foto cowok yang aku
pikir lumayan keren. Aku meneliti gambarnya satu persatu dan deg. Bukannya ini
cowok yang kemarin Hpnya ketuker dengan HPku ya. Apa aku yang salah lihat.
“Cingu, cowok
ini namanya siapa?” tanyaku
sambil menunjuk foto cowok itu.
“Ini namanya
Yesung, suaranya bagus banget lhuw, tapi yang paling aku suka yang ini nich,
namanya Donghae, jago nge-dance.....” aku tak mendengarkan apa yang dikatakan Chin Hara. Aku hanya
memikirkan cowok itu. Semalam aku bertemu dengan seorang artis, yang artis itu
merupakan artis yang dikagumi sahabatku. Apakah aku harus menceritakan itu pada
Chin Hara?
“Hai.. Hai...
Rin... Wooooyyy”
“Hah? Apa?”
“Kamu kok
ngalamun gitu sich. Pasti tadi gak dengerin apa kataku tadi, iya kan?”
“Hehehey,
miann”
“tuh kan,” kata Chin Hara. Mulai ngambek dech
dia. Aku pun mulai menggodanya.
“Mian atuh
Rin Kina pacarnya Donghae,” godaku.
“Gak pengen,” jawabnya ketus.
“Kalau es
krim mau?” tanyaku
padanya. Aku yakin ini akan membuatnya tertarik. Dia mulai tersenyum dan
akhirnya mengangguk.
“Okey, nanti
malam ya setelah kamu siaran aku tunggu di tempat biasa. Btw, kamu tadi
ngalamunin apa?” tanya Chin
Hara.
“Enggak papa
kok,” aku pun mengalihkan
pembicaraan. Kami terus mengobrol hingga jam setengah 3 sore. Karena jam 3 aku
harus berangkat untuk siaran radio.
Aku berangkat seperti biasa berjalan
kaki menuju SEOUL radio. Sendiri bersama angin musim gugur yang dingin. Sesampainya
di sana, aku langsung mengisi siaran. Aku selalu mengisi siaran yang membacakan
surat dari penggemarnya para artis korea, jadi hampir semua artis korea atau
managernya sering mendengarkan siaran radioku.
Kali ini banyak sekali yang mengirim
suratnya untuk Super Junior. Terlebih lagi untuk Kyuhyun, Yesung, Donghae,
Siwon, dan Ryeowook. Aku hanya mengenal dua nama, Yesung, cowok yang aku kenal
secara tidak langsung, dan Donghae, cowok yang disukai Chin Hara.
Jam 7 malam siaranku selesai. Aku
segera berkemas karena Chin hara sudah mengirimiku sms untuk jangan datang
terlambat. Tetapi ketika aku ingin keluar kantor SEOUL radio, HPku berbunyi.
Aku mengira aku mendapat telepon dari Chin Hara yang tak sabar menunggu, tapi
aku salah. Itu bukan nomor Chin Hara, karena nomor Chin Hara telah aku simpan.
Aku bertanya-tanya dalam hati. Akhirnya aku mengangkat telepon itu.
“Anyeong,” salamku.
“Apakah ini
benar Rin Kina?” tanya suara
di sana.
“Ne, ini
siapa?”
“Ini aku
Yesung. Aku ingin kau datang ke dormku sekarang juga, karena aku ingin
mengatakan sesuatu yang sangat penting, menyangkut hidup dan matiku.”
“Tapi...
tapi...”
“Jebal,
datanglah, aku akan menunggumu di depan pintu.” Itu kata-kata terakhirnya dan dia langsung menutup telepon. Aku
benar-benar bingung. Tiba-tiba dia meneleponku, dan bilang ini menyangkut hidup
dan matinya. Jangan mengajak Chin Hara, aku yakin ini bukan waktu yang tepat
untuk mengajaknya. Aku segera mengirim sms ke Chin Hara dengan alasan aku ada
urusan di kantor dan segera mencari bus untuk menuju dorm BoyBand terkenal itu.
_Continue_
_Continue_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar